Hari semakin berlalu, meninggalkan
semua kisah yang ada , menjalani hari-hari tanpa kehadiranmu , meninggalkan
canda dan tawa , kini tak ada lagi canda dan tawa’nya yang selalu menghiasi
hariku. senyummu , wajahmu, candamu , kini hilang begitu saja ~ jika waktu bisa
diputar kembali. Mungkin aku sudah memutarnya~ tapiii… ini mustahil , ini tak
mungkin !
…
“ bella, “ panggil suara dari arah
tempat duduk belakang .
“kenapa din?” sahut bella agak malas
“Jangan murung terus dong bella, gue
tau kok lo pasti masih sedih dan gue tau kok lo emang sayang sama avi. Tapi dia
gak mungkin balik lagi. Lo tau kan? penyesalan emang selalu datengnnya di akhir
cerita dan gak pernah di awal . jadi , jangan nyesel kalo dulu lo nyia-nyiain
cintanya dia, dan sampe2 dia pergi , baru lo sadar semua itu, lo cintakan sama
avi..?’’ Tanya dina ingin tau
“iya, iya, gue emang salah. Lagian
dlu gue sama dia itu awalnya kan Cuma care aja, sahabatan kaya biasa , sering
curhat2an pula. Dia tuh iseng banget, jail, rusuh pokoknya serba nyebelin deh.
Gue juga gak nyangka akhirnya bisa begini malah jadinya benci jadi cinta kan,
gue juga gatau kenapa dia bisa jatuh cinta sama gue.” Yang gue tau, dia tuh
sayang banget sama gue. lo tau kan?’’ tapii kenapa dia ninggalin gue kaya gini
? jawab bella dengan nada menyesal.
Perbincangan mereka pun di akhiri
karna bel masuk berbunyi. Bella adalah gadis yang cantik dan manis dia begitu
periang. Tapi sebulan belakangan ini bella jarang banget tersenyum apalagi
tertawa. Hanya kesedihan yang tampak di wajahnya………….
###
Pagi ini tepat pukul jam 5.30 pagi ,
bella belum juga bangun dari tidurnya . jam beker kesayangannya sudah berdering
kencang tapi bella belum saja bangkit dari tidurnya.
“bella.. bella.. bangun sayang, udah
pagi.” Teriak mama bella dari arah pintu . tapi bella tak juga bangun.
“tok…tok…. Bella sayang, bangun nak.
Kamu gak sekolah ?’’ diketuknya pintu kamar bella beberapa kali oleh mamanya.
“iya maaah. Bella udah banguun ni.”
“ayok cepat mandi dulu sanaa, sudah
jam berapa ini? Kamu gak sekolah?” Tanya mama bella kepada anaknya .
‘‘iyaa…iya mah” di bukanya pintu
kamarnya, dan bella segera menuju kamar mandi untuk siap-siap berangkat sekolah
. mamanya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk anak tersayangnya
yang satu ini.
“mah, bella berangkat ya.?” Pamit
bella pada mamanya, bella pun mencium tangan mamanya.. dan itu adalah
kebiasaannya sebelum berangkat pagi ke sekolah.
“kamu gak makan dulu sayang, ?” Tanya
mamanya .
“udah mah nanti aja disekolah daa..
mah.” Bella mencium pipi kanan mama nya dan segera meninggalkan rumah . Mamanya
tak lupa memberinya sekotak bekal makanan yang berisi cake stobery kesukaannya.
Mamanya juga tak lupa menyelipkan uang jajan ke dalam tasnya. dan seperti biasa
, ada kang dani yang selalu setia mengantarnya ke sekolah setiap pagi.
###
Pelajaran pertama pun dimulai hari
ini adalah pelajaran ibu rini guru sejarah yang selalu mengajar pada jam
pertama. Konon nyatanya setiap guru ini mengajar tak ada satupun anak-anak yang
mendengarnya karena dengan alasan guru ini neranginnya lama banget, ngebetein ,
dan ngomongnya udah kaya putri solo yang pengen di kawinin. (apa jadinya ya?)
tapi inilah kenyataannya…
“tok… tok….” Beberapa kemudian pintu
kelas pun di ketuk.. di ikuti beberapa langkah kaki menuju ke arah bu rini yang
sedang mengajar.
Anak-anak 10-1 semua menatap kearah
seseorang itu yang sedang berjalan menghampiri bu rini. Sesosok cowo ganteng
tinggi, berkulit hitam manis, dan sangat khas dengan kedua lesung pipinya..
semua cewek yang berada di dalam kelas menjadi ricuh tak karuan. Sebagian cewek
ada yang tiba-tiba merapikan rambutnya, membenarkan lip ice di bibirnya
seolah-olah mereka semua ingin tampak perfect di hadapan cowo ganteng yang satu
ini. Tapi berbeda dengan bella , dia sama sekali tak merespon kedatangan cowok
itu, dia malah bersandar wajah di meja dengan muka setengah mengantuk.
“perhatian semuanya…. Jangan berisik
harap tenang….. kita kedatangan teman baru yang berasal dari sekolah strada 2
ayo silahkan perkenalkan nama kamu nak.” Pinta bu rini kepada cowok satu ini
“hai teman, perkenalkan nama gue
Derian Rafael darmawangsa. Panggil aja gue afa. Asal sekolah gue dari ghoetoen
2. Alasan gue pindah kesini karna kerjaan orang tua gue . sekian perkenalkan
dari gue.
“EH… afaa… status lo sekarang apa?”
hahahaha teriak salah satu cewek dari arah belakang .. yaitu lisa . dia adalah
salah satu dari geng lolipop yang ganjen itu. dan dandanannya itu looh gak
nahan bikin orang yang lihatnya ingin muntah. (bisa bayangin gak?).
“Cieee…cieee” sorak anak-anak dari
arah belakang.. afa yang masih berdiri kaku di depan kelas yang suasananya
memang sedang ricuh hanya bisa menahan diri untuk tetap bertahan di depan kelas
dengan banyak godaan teman-teman barunya itu.
“status? Status gue sampe sekarang
masih single.” Jawab afa singkat dengan sedikit senyuman yang manis dan lesung
pipitnya itu yang khas.
“aaa….. afa senyum sama gue firaaa.
Ya ampun dia ganteng banget.” Kata lisa cewe ganjen yang satu itu. teman-teman
se geng nya pun menyoraki mereka berdua.
“silahkan kamu duduk di tempat duduk
yang masih kosong di sebelah kiri pojok sana.” Pinta bu rini kepada afa. Afa
pun segera menyelusuri arah tempat duduk itu.
“hai, boleh gue duduk disini?” pinta
afa kepada yang punya tempat duduk itu.
“maaf yaa tempat duduk ini punya
sahabat gue dina. Dia gak masuk sakit. Jadi lo duduk disana aja tuh di
belakang.”bella menolaknya , dan Tunjuk bella kearah tempat duduk belakang.
“sorry sebelumnya, gue maunya disini
bareng sama lo.” Pinta afa ke pada bella
ternyata pemilik tempat duduk itu
adalah bella. bella memang satu bangku dengan dina sahabatnya . tapi hari ini
dina gak masuk dikarenakan sakit panas. Dan terpaksa deh bella harus duduk
sendirian.
“misalnya nanti sahabat lo masuk gue
bakalan janji akan pindah tempat duduk. Kenalin gue afa. Nama Lo siapa?
Diulurkan satu tangannya kearah bella.
“bella.” Jawab bella singkat dan
dingin.
“okeh. Afa hanya memandangnya dengan
senyuman khas ala lesung pipitnya yang manis itu.
Afa heran dengan sikap cewe yang satu
ini sebut saja bella. Dari awal dia masuk kelas hanya cewek ini yang diam dan
tidak bersuara sma sekali. Dan hanya cewek inilah yang tak terpesona
melihatnya.
###
Dua hari telah berlalu dina tak juga
masuk sekolah pagi ini seperti biasa ada pelajaran sejarah bu rini yang bikin
ngantuk.
“haaaaaah ngantuk. Di taruhnya tasnya
ke mejanya” keluh bella yang tumben datang pagi-pagi begini tak seperti
biasanya. Paling dia datang juga pas-pasan bel masuk.
“haii.. pagi..” sapa cowo satu ini
yaitu afa.
“iya pagi..” jawab bella seperti
biasanya singkat padat dan jelas !
“gue duduk sini ya.?” Pinta afa pada
bella
“ah, iya.. terserah lo .” jawab bella
sinis
“temen lo dina kemana ?
udah dua hari dia gak masuk apa lo gak jengukin ?’’
“bukan urusan lo. “ jawab bella sinis
“kok lo sinis banget sih sama gue.?
Gue itu kan nanya baik-baik.”
“iya maap, abisnya lo nyebelin.”
“nyebelin?”
“iya, nyebelin.. sok ganteng sok
cool, sok perfect, sok keren.”
“apa? “
“gak usah kaget gitu deh . gue tau
fans lo tuh udah pada dateng dari tadi pagi. Kemaren aja para fans lo nunggu di
bangku gue sebelum lo dateng , sampe-sampe mereka pada mohon-mohon supaya gue
pindah ketempat duduk belakang. Lo kira gue mau apa.? Makanya gue dateng pagi
gini supaya mereka gak nongkrongin bangku gue lagi. Lagian bukan gue yang minta
kan kalo akhirnya lo milih duduk sama gue.?”
Afa membatin. Dia sekarang mengerti
mengapa bella akhir-akhir ini begitu sinis kepadanya.
“lo cemburu?” Tanya afa ke arah bella
“apa lu kata? Gue cemburu? Gak akan
.” jawab bella sinis
“lo tuh manis, jangan marah2 mulu
kenapa. Biarin aja temen-temen lo bersikap seperti itu ke gue. Toh bukan urusan
lo juga kan bel.”
“iya,, iyaa.. gue ngerti ini bukan
urusan gue. Tapi tempat duduk gue di H M in apa gue bakalan diem aja? Mereka
seenaknya ngusir2 gue ke tempat duduk belakang?”
“misalnya lo di usir. Gue bakalan
tetep duduk di samping elo dimana pun elo duduk kalo perlu mereka yang gue
usir.”
Bella ternganga , dia tak percaya apa
yang tadi di ucapkan oleh si afa anak baru itu.
“apa? “ bella hanya ternganga melihat
celotehannya si afa itu. bel tanda masuk pun berbunyi~
….
“bel, pulang sekolah, main yuk. Gue
anterin kemana pun lo mau pergi. oke.?” Pinta afa ke bella
“gak, gue gak mau main. Gue mau
pulang aja.” Jawab bella singkat
“ayolaah sekali-kali bel please.’’
Pinta afa maksa kepadanya
“ya ya ya sebentar aja ya…? Lo tau
kan gue cewek . jadi gak boleh keluar malem …”
“oke.” Afa tersenyum kearahnya dan
mengangguk menyetujui.
…
Setelah bel pulang berbunyi
Bella segera membereskan
buku-bukunya. Karna bel sekolah sudah berbunyi. Begitupun afa yang duduk di
sebelahnya , sudah merapikan buku dan siap-siap pergi dengannya..
“bel, ayok.” Di tarik satu tangannya
bella dan mereka berdua pergi keluar kelas
“sebentar ya.. motor gue di parkir
disana. Lo tunggu sini.”
“ya.” Bella pun mengangguk.
Beberapa menit kemudian . terlihat
dari kejauhan seorang cowok hendak menghampirinya dan ternyata cowok itu adalah
afa. Dia emang bener-bener keren . apalagi motor gede yang dia kendarai nambah
buat dia keren aja , dan tak lupa dengan helm hitamnya. Dan emang faktanya dia
bener2 keren abis.
‘’cepet naik.” Suruh afa ke bella
Semua mata hendak tertuju padanya dan
memandang mereka dengan Nampak iri. Afa memang anak baru di sekolahnya. Dan
kononnya dia anak tunggal pemilik perusahan terkenal di Jakarta meskipun begitu
dia tak pernah sombong. Kesekolah pun tampil apa adanya. Apalagi afa memang
sedang hangat di bicarakan oleh cewek-cewek satu sekolahn mereka.
“lo liat gak mereka pada mandang kita
kaya gitu fa. Sinis banget.”
“mereka iri sama lo, udah diemin aja.
Pakai helm nya dan pegangan.”
“GAK GAK MAU apa? Pegangan sama lo?
Gak deh…… baru naik motor gede lo ini aja gue udah di liatin sama banyak mata,
apalagi pegangan sama lo. Bisa-bisa pas sekolah besok gue di MOP sama anak satu
sekolah.’’
“bisa diem gak sih. Udah pegangan. “
pinta afa pada bella
“ish lo emang nyebelin.”
“emang.!”
Mereka berdua telah meninggalkan
pekarangan halaman sekolah . setelah beberapa mereka jalan berdua , sampai lah
mereka ke sebuah taman. Diparkirnya motor afa dekat pohon rindang dan besar. Di
sudut2 taman-taman itu terdapat bunga matahari yang menjulang tinggi , indah..
dan sangat indah.. di sebelah bunga tersebut tampak gazebo ( saung2saungan
untuk mereka berteduh).
“fa, ngapain kita ke sini?” Tanya
bella kearah afa sambil memberikan helm nya.
“main aja abisnya gue BT . lo tau kan
rumah yang disana? Di sebrang sana? Itu rumah gue.” Bella menatap arah rumah
itu. dan memang rumah itu tampak besar sekali. Bangunannya pun tertata rapi.
“terus kenapa kita malah ketaman?”
“abisnya gue suntuk bell di rumah
sendirian terus. Bokap-nyokap sibuk sama kerjaannya. Rumah gue sepi. Jadi gue
tuh gak betah. Oh iya gue lupa, mendingan kerumah gue dulu yuk ambil snack dan
minuman.”
“ya.. terserah lo aja..” mereka berdua
menuju rumah afa. Begitu sampai di depan rumahnya tampak seorang penjaga depan
rumah menghampiri afa. Dan segera membukakan pintu pagar rumahnya.
“den afa,” sapa lelaki itu
“baru pulang den?’’ Tanya pesuruh
rumahnya itu
“iya pak, oh iya taruh motor saya di
garasi ya pak.”
“baik den.” Pak sono satpam di
rumahnya menganggukkan suhuran yang di pinta oleh majikannya itu.
“bella, ayok masuk. Jangan heran kalo
dirumah gue sepi Cuma ada bibi dan pak sono yang selalu ada di rumah.”
“di bukanya pintu rumahnya.’’
“den afa. Sapa bi inah pembantu di
rumahnya.”
“iya bi. Ambilin minum ya , sama
snack nya saya mau ke taman. Oh ya bi ini temen saya bella. Kalo dia minta
apa-apa layanin aja ya bi. Saya mau ke kamar dulu ganti baju.” Bi inah pun
mengangguk
“non bella mau minum apa non?” Tanya
bi inah
“gak usah repot-repot bi. “ jawab
bella
“gak boleh gitu non, non disini tamu.
Saya ambilkan minum dingin aja ya non.”
“Iya makasih bi, oh ya nama saya
bella. Panggil aja bella ya bi, gak usah pakai non. Anggap saja saya seperti
anak bibi.”
“iya non. Eh bella.. tunggu sebentar
ya bibi ambilkan airnya.”
Afa pun keluar dari kamarnya dengan
membawa bola basket kesayangannya.
“bel, ini cake stobery buat lo.” Sama
jus dinginnya ayok kita ke taman.”
“oke fa.” Bella mengangguk
“bi, saya ketaman dulu sama bella.”
“iya den , bella ati-ati.”
Setelah mereka sampai di taman
“bel makan nih cake nya gue tau lo
laper, aus iya kan..?’' bella hanya tersenyum manis
Bella memandangi Rafael yang sedang
asik bermain bersama bola basketnya setelah beberapa lama dia memandangi cowok
itu. dia memang menyadari dan sepertinya baru sadar cowok di depan dia ini si
afa dia begitu baik dan lembut, ganteng pula (dulu gue kemana aja) batin bella
. bella tak pernah memandang cowo dari sebelah mata. Dia melihat cowo dari
sifat dan kepribadiannya. Itu lebih penting baginya.
Rafael menghampiri bella yang sedang
duduk dan sedang asik makan cake stoberynya. Karna memang kesukaannya adalah
cake stobery.
“enak gak cake nya?”tanya afa pada
bella
“hem.. iya enak. Gue emang suka cake
stoberry.” Sahut bella..
“iya gue tau kok. Gue kan temen
sebangku lo.. yaa walaupun baru beberapa hari ini, gue juga sering liat lo bawa
bekel cake sama susu coklat. Kaya anak kecil aja ya.” Di acak-acaknya poni
cewek satu ini , bella.
“apasih afa… jangan iseng deh.” Oh
iya lo gak mau ini cake nya?”
”udah lo aja” kembali afa menuju
lapangan untuk bermain basket lagi
Bella hanya diam membisu di ingat
kembali masalalunya bersama cowok yang iya sayang yang tega begitu aja
ninggalin dia . avi namanya. Avi yang selama ini selalu buat dia tersenyum
justru senyuman itu mampu mengubahnya senyumannya 180 derajat menjadi tangisan
. sifatnya yang dulu periang kini cepat bersedih kalo ingat soal mantannya avi.
Tapi sekarang berbeda. Kini ada seseorang di depan matanya yang mampu
mengembalikan jati dirinya selama ini, yaitu afa. Dia cowok yang baik dan care
sama bella. Walaupun baru 3 hari afa duduk sebangku dengannya.
“bell ayo dong main basket.”
“gue gak bisa main basket tau.”
“yaudah sini, gue tau lo gak bisa
maen basket ketauan kok dari tampang lo begitu tadi ngeliatin gue . terpesona
ya? Ahhaha..” afa tertawa pelan tapi meledek.
“dih apaansih?” wajah bella terlihat
memerah dan rona pipinya merah padam
“bercanda kok bel yaudah coba lo
masukin ke ring bola basketnya , tangan lo harus sejajar sama dahi lo. Pasti
masuk kok.”
“ih gak bisa gue gak bisa .”
“coba, lo pasti bisa”
Bella pun mencoba memasukkan basket
itu ke ring. Dan nyatanya bola itu masuk. Setelah itu mereka pun bermain hingga
larut sore. Di taman itu memang sepi. Hanya ada bunga-bunga matahari yang
menjulang tinggi dan terik matahari dan jarang sekali pada jam-jam segini orang
berlalu lalang dekat taman itu. apalagi taman itu tepatnya berada di perumahan
dan Lapangan itu menjadi saksi bisu mereka berdua.
***
Kring… kring… tanda ponsel berbunyi .
dan ternyata ponselnya bella bertanda sms masuk.
“bella, besok gue masuk. Gue udah
sembuh.” Sms dina sahabatnya.
Beberapa menit kemudian bella pun
membalasnya.
“iya din, besok kita bisa sebangku
lagi.” Dengan gembiranya bella bisa duduk lagi bareng dina sahabatnya yang udah
lumayan lama gak masuk sekolah karena sakit.
“yah, gak bisa. Gue duduk sama
lolla.. lo tetep duduk sma afa, anak baru itu.”
“what ? kenapa din?.”
“gue gak enak sama afa. Udah yaaa
bay”
Mereka segera mengakhiri percakapan
mereka di sms. Hari ini adalah hari minggu dan biasanya bella lebih memilih
untuk dirumah.
Kring.. kringg….. tanda telepon
berbunyi . dan ternyata nama di kontak nya itu afa . bella pun terkejut dia
lupa kalau bella punya nomer telepon hp nya afa , dia ingat kalo afa pernah
meminjam ponselnya saat di taman.
“haloo…?”
“iya kenapa fa?” Tanya bella malas
“gue ganggu ya?”
“enggak kok, ada apa emangnya?”
“gue mau ngajak lo jalan. Mau gak?”
pinta afa terhadap bella.
“kemana?”
“udah , nanti lo juga tau, kita
ketemuan di sekolah ya? Karna gue gatau rumah lo . oke .. babay…”
Bella segera mengakhiri percakapan
singkat itu di ponselnya. Dia segera siap-siap untuk menuju ke sekolah dan
pergi bersama afa. Sebenernya bella pun malas. Tapi karna hari ini adalah hari
libur, jadi dia di bebaskan untuk pergi.
“mah, bella pergi sebentar ya. Dah
maah..”
“ingat, jangan malem-malem
pulangnya.” Pinta mamanya
Setelah bella berpamitan , dan iya
segera pergi menuju sekolah. Bella segera menuju sekolah dengan menggunakan bis
, setelah beberapa menit iya menunggu bis tak juga datang.
“hai.. apa kabar.” Sapa seorang
lelaki yang berhenti tepat di depannya
“iya?” bella tak mengenali lelaki ini
karna dia memakai helm
“mau kemana?” Tanya lelaki itu
“mauu…. mau ke sekolah.” Jawab bella
gugup.
“bukannya ini hari minggu?” Tanya
lelaki itu lagi kepadanya
“maaf, anda siapa? Bisa tolong di
buka helm nya?” pinta bella kepada lelaki itu
“masa kamu gak kenal sama aku?”
“tidak, aku gak tau.” Bella diam
mencoba mengingatnya. Suaranya, sapaannya sepertinya dia mengenali sosok lelaki
ini . tapi apakah diaa……………
“aku avi. Ingat kan?” di bukanya helm
itu
Bella tercengang, diam dan membisu.
Lelaki ini yang dulu pernah menyakiti hatinya kini dia kembali, dan kini lelaki
ini berada tepat di depannya.
“hei. Kok bengong. Haii,,” kembali
sapa lelaki ini berulang kali
“bella hanya diam dengan pandangan
kosong ke arah lelaki ini
“mau aku antar?”
“gak usah .” jawab bela singkat
“ayolah, dari pada nunggu bis
kelamaan.. ayok bareng sama aku aja bella..” ajak avi kepadanya
“baiklah, “ bella pun ikut dengannya
dan segera pergi meninggalkan tempat itu
“Mau diantar kemana?” Tanya avi
kepadanya
“di depan sekolah saja.” Pinta bella
“oke, pegangan ya.. oh iya emang mau
kemana?”
“kamu gak perlu tau.” Jawab bella
sinis
“aku tau kamu marah ya sama aku
kan.?”
“enggak.” Jawab bella singkat
“aku tau kamu marah. Mafin aku ya
soal yang dulu-dulu itu.”
“ya.” Mereka pun berhenti di tempat
tujuan . yaitu depan sekolah bella
Sebelum kedatangan bella, afa yang
sudah lama menunggu di depan gerbang tadi melihat sinis kearah mereka berdua.
Bella pun turun dari boncengan avi. Bella sebenarnya ingin berlama-lama kepada
cowok ini , avi. Tapi memingat dia pernah menyakiti hatinya bella jadi tak sudi
berdekatan dengan cowo ini lagi. Serasa mereka sudah asing dan bahkan kaya gak
pernah kenal.
“hai fa, lama menunggu? Maaf tadi bis
nya lama. Kebetulan ada avi temen ku. Kenalin fa.”
“hai gue afa.”
“ya gue avi.” Mereka berdua berjabat
tangan
“pacar baru kamu?” Tanya avi kepada
bella
“bukan urusan kamu lagi vi. Ayok kita
pergi fa dari sini. Oh ya makasih vi udah nganterin aku sampe sini.”
“oke, tapi tunggu dulu.” Teriak arvi
kearah mereka. Afa pun mematikan motornya
“fa, boleh gue yang jalan sama
bella?” pinta avi pada afa
“hubungan kalian apasih sebenernya.
Lagian gue udah ada janji sama bella.” Sahut afa
“bukan apa-apa .” kata avi pada afa.
“baiklah, terserah bella mau pergi
dengan siapa. Biar dia yang menentukan.”
“bella, sekarang kamu bilang mau
pergi sama aku atau afa?”
Ini adalah pilihan terberat bella mau
pergi dengan siapa. Sebenernya sungguh dia kangen sekali dengan avi mantannya
itu. 4 bulan ini mereka jarang sekali bertemu. Apalagi melihat perubahan di
diri arvi yang tak begitu cepat berubah. Dia masih seperti dulu saat mereka
bersama. Dia sopan, baik , tapi sungguh 4 bulan tak bertemu semenjak putus saat
itu bella menemukan banyak perubahan.. avi masih tetep ganteng seperti dulu.
“hemm, gue.. gue gatau.” Jawab bella
“gue mohon sama lo bel, lo musti
tentukan sekarang.” Pinta afa maupun avi
“oke.. oke.. baik kalo itu mau
kalian.”
“gue pergi sama avi.”
“baiklah, yaudah jagain ya vi bella
nya. Walaupun gue ga tau hubungan kalian apa, tapi gue ngertiin ada kerinduan
di mata kalian berdua. Oke. Gue pergi dulu.”
Afa segera menancapkan gasnya
sekencang mungkin . iya lupa memakai helm nya. Dan mungkin karna dia kecewa
terhadap bella
‘‘mafin gue fa,” batin bella terhadap
afa.
“ayok naik, kita pergi.” pinta avi.
Mereka pun pergi dan telah meninggalkan gerbang sekolah
…….
Setelah beberapa jam di perjalanan
mereka pun sampai
“vi, ngapain kita kesini?” Tanya
bella
“sudah ayok masuk.” Mereka berhenti
di sebuah puncak gunung tepatnya , dan di sana terdapat gazebo (saung-saungan)
yang berdiri kokoh disana . di gazebo tersebut sudah di sediakan banyak makanan
dan juga tempat duduk untuk mereka berdua. Sepertinya avi memang sudah
menyediakan ini semua dan memang sengaja mengajaknya kesini.
“vi, maksud kamu apasih dengan semua
ini?” Tanya bella
“yasudah, kamu makan dulu. Ngobrolnya
nanti . aku tau kamu lapar karna kita kesini lebih dari satu jam perjalanan.”
Mereka akhirnya makan . bella
membatin sungguh perasaan ini bercampur senang, sedih bahkan rasa kangen selama
4 bulan ini tak bertemu kini hilang. Tapi mengapa pertemuan kali ini terasa
biasa aja di hati bella? Mengapa tak ada getaran-getaran seperti dulu saat
mereka bersama?
“bella,” panggil avi padanya dan
memegang kedua tangannya
“ada apasih vi?” Tanya bella
penasaran
“aku ngajak kamu kesini karna aku
ingin minta maaf sama kamu.” Avi mengeluarkan coklat dari sakunya
“ini coklat kesukaan kamu. Tadi aku
beli dekat supermarket rumah kamu. Abis aku beli coklat ini, aku sebenarnya
ingin langsung kerumah kamu. Karna aku tau biasanya kamu kalau hari minggu
begini, lebih milih di rumah. Itupun dulu kalo aku gak ngjak kamu jalan. Tadi
setelah beli coklat ini aku lihat kamu di sudut jalan. Terus aku nyamperin
kamu.”
“iya makasih. Ternyata kamu masih ingat
kesukaan aku.”
“oh iya maafin aku ya selama ini.”
“aku bilang aku udah maafin kamu vi.”
“apa kamu masih sayang sama aku? Kamu
mau kita balikan?” Bella terdiam sesaat dan kemudian dia melanjutkan
omongannya.
“avi, maafin bella , bella gak bisa
balikan sama avi lagi , sama kamu. Kalo emang kamu sayang dan cinta sama bella,
kenapa kamu baru datang ke aku sekarang. Sedangkan kita putus sudah lumayan
lama, kamu tau? Kamu mutusin aku di saat sehari sebelum ultah ku. Padahal
besoknya adalah hari terindahku, hari ulang tahun ku yang ke 14. Pada waktu
hari itu tiba, aku pengen kamu ada di samping aku, nemenin aku. Tapii… apa
nyatanya? Kamu gak ada, kamu pun gak ngucapin ke aku. Padahal Cuma kamu kado
terindah saat ultah ku tiba.
“mafin aku bella, aku sadar aku salah
banget selama ini sama kamu. Aku udah nyia-nyiain kamu yang sayang sama aku.
Aku pun begitu, aku sayang sama kamu. Tapi saat itu saat aku mutusin kamu. Aku
dituntut oleh orang tuaku untuk pindah sekolah. Pindah ke pesantren. Dan aku
tau besoknya ulang tahun kamu. Tapi apadaya? Pas aku sudah sampai di pesantren
, gak ada yang bisa untuk hubungi kamu . HP ku juga di bawa sama mama , yang
ada hanya telepon panti. Dan selama itu aku terpaksa mutusin kamu bella, aku
gak mau kamu sedih nungguin aku. Waktu itu aku fikir kamu bakalan cepet dan
bisa lupain aku. Dan kamu itu cantik. Aku kira kamu bisa dapet yang lebih dari
aku. Dan sekarang aku di izinin buat ke Jakarta . karna di sana sedang ada
ujian. Aku gak betah bella tinggal disana, jauh sama kamu. Aku juga terus
mikirin kamu. Mama juga bilang bakalan masukin aku kesekolah kamu nanti. Kita
bisa sama-sama lagi bella seperti dulu.”
“sekali lagi mafin aku , aku gak
bisa. Kamu gak boleh vi kaya gini ngecewain mama kamu demi aku. Aku dulu emang
sayang kamu. Tapi sekarang? Aku udah terlanjur sakit hati sama kamu. Aku
nungguin kamu sampai sekarang mungkin karna aku ingin tau penjelasan kamu dan
mungkin permintaan maaf dari mulut kamu. Dan sekarang, aku udah dapet ini
semua. Mungkin kalo dulu kamu bilang jujur sama aku, gak akan jadinya begini.
Aku bisa kok nungguin kamu . tapi apa? Kamu gak jujur sama aku. Setelah mutusin
aku di hari sebelum ultahku, kamu menghilang begitu saja.. selama 4 bulan ini.
Aku gak tau kabar kamu, di hubungin juga gak bisa. Dan sekarang aku tau
kenapa.”
“iya, iya.. mafin aku.. aku tau aku
salah. Aku disitu juga pusing , serba salah. Aku bingung. Jadi aku bertindak
gitu aja tanpa mikir ke depannya. Aku tau bella aku salah.”
“iya, iya kamu gak usah nyalain diri
kamu kaya gini. Kita jalanin aja ya hidup kita masing-masing. Toh kalo kita
jodoh. Pasti kita akan disatuin lagi. Ingat aku gak mau jadi beban kamu.
Terimakasih selama ini kamu udah buat aku tegar.”
“iya, mafin aku ya makasih juga kamu
selama ini udah buat aku semangat dan kamu bukan beban buat aku ,tapi
penyemangat aku.” J
***
Pagi ini suasana begitu mendung tak
seperti hari biasanya begitu cerah. Bella pagi-pagi gini sudah kesekolah .
karna dia beniat untuk minta maaf soal kemaren sama afa. Di cobanya tadi malam
nomernya afa disms, di tlp berkali-kali tidak aktif dan tidak bisa di hubungin
sama sekali.
“bella…” panggil dina sahabatnya
“iya din.”
“tumben amat udah dateng ? biasanya
pas bel ataupun sesudah bel lo baru dateng? Hahaha.” Ejek dina pada bella
sahabatnya
‘’iya din…”
“lo kenapa sih? Gue salah ngomong ya?
Kok murung gitu sih say?” Tanya dina menyelidiki
“iya, lo liat afa gak? Kok jam segini
dia belom dateng?”
“afa? Gue gak liat. Bukannya dia mau
pindah ya ke solo? jadi dia gak masuk.”
“apa?” bella tersentak kaget
“iya, masa lo gak tau sih. Kan konon
katanya bokapnya pindah-pindah tempat tinggal terus , maklum lah namanya juga
orang kaya. Dan rumahnya katanya juga banyak. Ada dimana-mana, Lagian masa lo
gak tau dia kan yang sekarang menjadi hot topic di sekolah kita.”
“iya, iya… gue tau kalian pada nge
fans sama dia.tapi gue gak pernah mandang dia dari luar dan gue gak seperti
kalian. emangnya kapan dia mau pindah? . Masa baru masuk udah mau pindah lagi.”
“yaa mana gue tau. Tapi kata si lolla
noh fans beratnya yang punya mata-mata banyak, katanya dia pindah nanti malem.”
“apa? Okelah pulang sekolah gue mau
kerumahnya.”
“apa? Sejak kapan lo tau rumahnya ?
lo tau rumah afa ? kok lo ga pernah cerita sih?”
“lo jangan berisiiiiiiiiiiiiik tar
mereka pada denger. Cukup lo aja yang tau. Jadi gini ceritanya, waktu lo gak
masuk-masuk sekolah dia minta duduk bareng sama gue. Udah gitu 3 hari yang lalu
dia ngajak gue jalan. Dan ternyata itu ke rumahnya. Terus dia ngajakin gue ke
taman rumahnya . yaa ngobrol-ngobrol aja sih, tapi gue liat dia hobi banget
main basket. Terus dia ngajak gue main basket. Dan kemaren sore dia ngajak gue
jalan lagi. Katanya mau ngomong suatu hal. Tapi gue gatau apa? Abisnya
bersamaan dengan si avi? Lo tau avi kan? Mantan yang gue sayang banget ngajak
gue balikan lagi tadi sore. Dia nyeritain semuanya sama gue din. Gila kan? .”
“ckckck,, beruntung kali nasibmu
bella. Afa, avi mereka itu sama – sama makhluk ganteng.. yaa kalo menurut gue
mendingan lo sama afa deh haha..” ledek dina pada bella
“hemm, mungkin emang ada suatu hal
yang penting emang dia mau omongin sma gue. Tapi gue gatau apa. Makanya pulang
sekolah ini gue mau kerumahnya. Oh iya jangan sampe lo kasi tau ke yang lainnya
oke. Gue tau lo sahabat yang baik.”
…..
Bel pulang sekolah pun berbunyi.
Bella segera merapikan buku-bukunya dan segera pergi menuju rumah afa
“din, gue balik duluan ya. Sorry. “
“okeh.. ati-ati say.”
Bella terus melihat jam tangannya dia
sedang menunggu bis di halte sekolah. Tapi bis pun tak juga datang.
“hai bella,” sapa seorang lelaki
“iya.. mau kemana vi?” Tanya bella
Sikap mereka berdua seperti biasanya
seperti mereka yang memang sudah kenal akrab. Dan mereka berdua seolah-olah
melupakan kejadian dasyat tadi sore saat di puncak.
“yaa.. mau ngiter-ngiter aja di
jakatra abisnya gue kangen Jakarta. Lusa gue mau balik lagi ke pesantren . yaa
seperti apa nasihat lo kemaren malem.”
“okeh kalo gitu, belajar yang bener
ya.”
“lo sendiri mau kemana atuh?”
“gue? Gue lagi nunggu bis lama
banget.”
“mau gue anter? Itupun kalo lo mau.”
“heemm. Oke deh.”
“ayok naik , pegangan awas nanti
jatuh.”
Mereka pun segera meninggalkan halte
bis sekolah. Sebenarnya alasan avi adalah memang untuk bertemu dengan bella.
Dan memang dia ingin menjemputnya seperti dahulu saat mereka pacaran.
“bella. Mau di antar kemana?”
“ke jalan kelapa gading.”
“mau ngapain sih bella? Okeh gue
anter kesana. Pulang mau gue jemput lagi?’’
“heem makasih sebelumnya tapi kayanya
gak deh. “
“okeh baik. hati2 aja.. “
Setelah beberapa menit di perjalanan
merekapun sampai di jalan kelapa gading tepatnya di perumahan elit itu. avi pun
menuruni bella di depan perumahan itu.
“daa avi..” bella melambaikan tangan
tanda teriimakasih padanya
Setelah kepergian arvi dan suara
motor nya tak terdengar lagi, bella pun memasuki area perumahan itu. banyak
sekali rumah-rumah elit berada di situ. Dia hampir saja lupa jalan untuk pergi
kerumah afa. Yang iya ingat hanya bunga matahari yang menjulang tinggi dekat
area taman.
Bella pun pergi ke arah taman itu.
memang disana sepi. Perumahan itu setiap siang sepi dan memang sepi hanya ada
mobil yang keluar masuk rumah tersebut. Bella pun duduk di dekat area taman.
Mengingat kembali dahulu dia pernah bermain basket bersama afa disini. Di
tempat ini. Dan ternyata bella selama ini baru menyadari kalo masih ada
seseorang yang care sma dia selama ini. Setelah beberapa menit bella menikmati
suasana taman itu bella pun tertidur disana. Afa pun datang.
“haii… hai… “ di usap rambutnya yang
panjang itu
“hai, bangun” di rebahkannya kepala
bella di pundak cowok itu
Bella pun terbangun dari tidurnya
“hemm afa? Ini afa kan ? Udah lama
disini ? kok lo tau gue disini?”
“iya, aku liat kamu sebenernya dari
awal kamu masuk perumahan aku. Tadi aku lihat kamu ke taman ini. Awalnya aku
gak mau nemuin kamu. Tapi aku liat kamu pulas tidur disini jadi aku samperin
kamu.”
“hemm hehe jadi malu .”
“iya gak apa-apa kok. Ada apa kamu
kesini?”
“aku mau nyusulin kamu, kenapa kamu
gak masuk sekolah sih tadi ? oh iya apa bener kamu juga mau pindah sekolah lagi
ke solo?”
Afa hanya diam membisu, memandangi
lapangan basket tepat di depan matanya.
“hai………., jawab dong fa.”
“iya,.. iya… aku memang mau pindah ke
solo. Kemaren aku ngajak kamu jalan karna aku mau bilang ini sama kamu. Tapi
aku tau kamu ada urusan sama si arvi cowo itu. kalo boleh tau memangnya dia
siapa kamu. Soalnya aku liat dimata kamu ada kerinduan dan penyesalan yang mendalam
dan kamu lebih pilih jalan sama dia di banding aku.”
“avi itu mantan aku fa. Dulu avi
memang yang selalu ada di hati ku, mengisi hari-hariku dengan senyumannya ,
perhatiannya, candanya, juga ke ikhlasannya untuk menjagaku.. dia buat aku nyaman
bersamanya, dulu posisinya nomer 1 di hatiku. Namun sekarang telah berbeda, dia
buat aku kecewa, dia membuat aku bersedih, hingga dia tinggalkan sebuah
kenangan untukku kenangan yang selalu ada di hatiku, menggoreskan luka yang
membekas di hati kecilku. Memberikan lukisan sejarah dalam hidupku, yaa lukisan
yang tak mungkin terlupakan dalam hidupku . kenangannya bersama ku, akan selalu
ada di dalam hidupku juga hatiku. Hingga sampai sekarang aku susah untuk
menjalani semuanya, sampai aku temukan dirimu, senyummu, tawaku , kecerianku
kini kembali… kau lah yang mengembalikann semua ini.. kaulah sekarang yang
terindah kan selalu terindah di hatiku.. jangan pergi.. akuu cinta kamu ..”
Bella pun menangis air matanya
berjatuhan. Tak bisa iya tahan semua ini.
“bella, bella jangan nangis.” Afa
menghapus air matanya bella
“afa mau Tanya, apa bella beneran
sayang sama afa?”
“iya bella sadar.. bela sadar… bella
gak mau kejadian dulu terulang lagi. Orang yang bella sayang ninggalin bella
tanpa alasan. Dan si avi baru ngasih taunya sekarang tentang semuanya.. kemarin
avi juga ngajak balikan bella. Tapi bella tolak.. bella gak mau. Bella sayang
dan cinta sama afa. Begitupun afa , mau pergi ke solo tapi bella gatau.”
“iya, iya mafin afa ya… Gak ngasih
tau kamu lagi. Lagian afa kira bella gak peduli dengan kepergian afa . jadi,
buat apa afa ngasih tau bella.”
“afaa…… bella tuh peduli sama kamu.
Tadi malam bella telepon, sms gak juga di bales . bikin khawatir tau ga?”
Afa mencubit pipi bella yang chubby
itu. afa pun memeluk bella
“iya, afa sengaja matiin telepon..
kamu tau kenapa? Anak-anak satu sekolah pada berisik nelponin aku, sms juga
berulang kali. Mereka semua udah tau tentang ke pindahan aku ke solo. Dan Cuma
kamu doang yang gak tau sayang.”
Afa pun memeluk bella.. dan
membisikkan bella di satu daun telinganya
“bella…. Aku cinta kamu, aku
sayaaaaaanggg banget sama bella. Aku suka sama bella dari awal aku masuk kelas
itu. selama ini gak ada yang bisa buat hidup ku bahagia kaya gini. Kamu beda
dari cewek yang lainnya. Dan aku tau kok kamu itu baik. Aku bener-bener sayang
kamu bella. Dari detik ini, hingga nanti… tunggu aku ya sayang.. aku pasti
kembali :,) …
Bella hanya bisa menangis di
pelukannya dan terhanyut di salam suasana taman yang indah itu, taman itu
menjadi saksi kisah cinta mereka berdua .. hanya kesunyian, sepi, hening dan
hembusan angin yang menambah suasana romantis saat ini..
Bella pun membisik
“aku… percaya kamu, aku akan tunggu
kamu sampai kau kembali.”
“aku percaya kok. Jangan nakal ya
sayang disini. Aku pasti nemuin kamu disini. Di tempat ini. Di taman ini di
lapangan basket ini. Aku sayang kamu.”
_ Selesai _
Tidak ada komentar:
Posting Komentar